Lembaga migrasi dunia mengumumkan pada hari Minggu bahwa lebih dari 42.000 migran Afrika telah tiba di Yaman sejak awal tahun ini.
"42.70 migran Afrika telah tiba di Yaman sejak awal tahun ini," kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan. Dia mencatat bahwa 92 persen dari migran adalah orang Etiopia, sedangkan sisanya dari Somalia.
Dikatakan bahwa "situasi di sepanjang daerah perbatasan Yaman tetap genting, dengan berlanjutnya pelaporan pelanggaran terhadap migran."
Agustus lalu, Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di Yaman mengatakan dalam laporan bulanannya untuk melacak arus migran bahwa 34.437 migran memasuki Yaman selama periode dari Januari hingga Juli 2022, dibandingkan dengan 11.555 migran yang tiba di pantai Yaman selama periode yang sama di Yaman tahun 2021.
Organisasi tersebut menyatakan bahwa 3.171 migran Afrika tiba di Yaman pada Juli, turun dari 3.174 pada bulan sebelumnya. "93 persen dari migran ini berasal dari Ethiopia, sedangkan sisanya berasal dari Somalia," tambah laporan itu.
Yaman adalah tujuan para migran dari negara-negara Tanduk Afrika, terutama Ethiopia dan Somalia, dan banyak dari mereka bertujuan untuk melanjutkan perjalanan sulit mereka ke negara-negara Teluk, terutama Arab Saudi.
Jalur migrasi Ethiopia ke Yaman merupakan jalur kuno yang sudah ditempuh berabad-abad.
Jalur ini juga digunakan oleh beberapa kerajaan Ethiopia menginvasi Yaman khususnya sebelum era Nabi Muhamd SAW.
Pada saat Hijrah, banyak juga warga Arab yang memilih hijrah ke Ethiopia dibandingkan Madinah.
Pada abad pertengahan, sejumlah kesultanan Islam berhasil didirikan oleh warga Ethiopia dengan bantuan Yaman, di antaranya kesultanan Adal, Afar dan lain sebagainya.
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.