BREAKING NEWS

Selasa, 25 Oktober 2022

Kota Al Khokha Ibukota Provinsi Al Hudaydah Sementara di Yaman

Yaman kini mempunyai dua pemerintahan di Aden dan Sanaa.

Pemerintahan Aden dipimpin oleh Presiden Rashad Al Alimi ketua Dewan Presidium Yaman (PLC).

Akibat dualitas pemerintahan itu terdapat juga dua jabatan gubenur dan ibukota di masing-masing provinsi.

Di kasus provinsi Al Hudaydah, hampir 90 persen wilayahnya dikuasai kelompok Houthi dengan pemerintahan mereka di Sanaa.

Ibukotanya Al Hudaydah. Namun terdapat beberapa distrik di selatan yang dikuasai oleh pemerintah yang sah. Sehingga pemerintahan Yaman menjadikan Distrik Al Khokha sebagai ibukota provinsi Al Hudaydah sementara versi mereka.

Akibatnya kini pembangunan besar-besaran terjadi di kota kecil yang hanya berpenduduk tak sampai 50 ribu lebih itu.

Kota ini termasuk dalam daftar kota wisata di Yaman karena berada di pinggir pantai. Situs bersejarah di Al Khokha di antaranya:

1. Masjid Agung di kota Al-Khokha: Masjid ini terletak di sebelah barat pasar kota. Pembangunannya dimulai pada era Rasulidisme. Dibangun oleh Raja Muzaffar “Yusuf bin Omar” pada tahun 647-694 H, dan direnovasi secara berturut-turut, kecuali menaranya yang tingginya 20 meter, yang masih berdiri dengan karakter lamanya.

2. Dar Al-Omeisy: Sebuah bangunan yang terletak di sebelah timur pasar kota Al-Khoukha. Bangunan ini berusia lebih dari 200 tahun dan dirancang dengan gaya benteng militer tua yang berisi barikade dan bukaan yang menutupi segala arah di sekitar rumah dan sudut-sudutnya, saat ini digunakan sebagai tempat tinggal salah satu cucu Al-Omeisy.

3. Masjid Ali bin Mushaj: Sebuah masjid arkeologi kuno yang terletak di desa Mushaj, selatan kota Al-Khokha. Pembangunannya dikaitkan dengan Khalifah keempat Ali bin Abi Thalib dan dikaitkan dengan Ali bin Mahdi Al-Ra'ini.

4. Masjid Darib: Sebuah masjid arkeologi kuno yang terletak di desa Mushaj. Berdirinya kembali ke tahun 1295 H. Pembangunannya dikaitkan dengan Abdullah bin Abdullah Darib.

Saat ini pemerintah yang sah menempatkan mantan wakil gubernur Al Hasan Taher sebagai pejabat gubernur.

Al Hasan Taher termasuk pihak yang kecewa dengan mundurkan pasukan pemerintah yang hampir menguasai seluruh provinsi Al Hudaydah.

Pasukan pemerintah ditarik sebagai bagian dari perjanjian damai Stockholm antara pihak pemerintah dan Houthi.

Menurut Taher, perjanjian ini telah dilanggar oleh kedua belah pihak sehingga pemerintah seharusnya mengambil alih kembali seluruh wilayah Al Hudaydah termasuk semua wilayah federal Tihamah.

Saat itu, PBB meminta pemerintah yang sah untuk menyerahkan Al Hudaydah kepada Houthi karena itu merupakan satu-satunya akses masuk bantuan ke wilayah Houthi yang menguasai 2/3 penduduk Yaman.

Saat pasukan pemerintah menguasai al Hudaydah, 20 juta penduduk Yaman di wilayah Houthi mengalami krisis kemanusiaan dengan mewabahnya kolera.

Walau begitu, pihak Houthi juga tidak melepaskan pengepungannya ke Taiz meski Al Hudaydah telah diserahkan.

Kelompok Houthi mengangkat Muhammad Ayyash Qahim sebagai gubernur Al Hudaydah versi mereka dan berkantor di kota Al Hudaydah yang menjadi ibukota provinsi 

Share this:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Back To Top
Distributed By Blogger Templates | Designed By OddThemes