Padahal negeri ini sudah dikenal sejak era Nabi Sulaiman dan mengalami kemajuan pesat era Utsmaniyah karena menjadi tempat persinggahan kapal.
Di wilayah Yaman Selatan, terdapat negara tua bernama Al Katiri yang berdiri sejak era abad ke-14.
Namun saat Inggris mendapat ijin dari Utsmaniyah untuk berdagang di Aden, berbagai tipu muslihat dijalankan hingga akhirnya seluruh wilayah sekitar Aden menjadi jajahan Inggris bernama Arabia Selatan.
Karena hanya digunakan sebagai tempat singgal kapal-kapal uap Inggris, pengelolaan Aden diserahkan ke India yang saat itu diperintah langsung dari India.
Saat itu negara Al Katiri di Hadramaut masih menjadi negara merdeka hingga akhirnya dengan devide et impera, seluruh Hadramaut termasuk Al Katiri tunduk ke Inggris dan menjadi bagian dari Aden yang akhirnya menjadi Yaman Selatan.
Saat ini, semangat untuk mendirikan kembali Yaman Selatan terlahir kembali usai kelompok Houthi berkuasa di Sanaa dan mengusir pemerintahan yang sah.
Meski pemerintahan yang sah berkedudukan sementara di Aden, namun secara de facto kota ini dikuasai oleh separatis STC Yaman Selatan.
Jika konstalasi politik Yaman mengarah pada berdirinya Yaman Selatan, maka kalangan pedalaman Hadramaut khususnya di bekas wilayah Al Katiri dan sekitarnya memilih untuk merdeka sendiri tak mau bergabung dengan Yaman Selatan maupun di bawah Houthi.
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.