STUDY IN ASAHAN -- Setelah sukses mendirikan dana investasi ekuitas swasta terbesar (baca) di dunia, SoftBank dilaporkan akan membentuk Dana Investasi Vision kedua.
Pendirian Vision Fund kedua ini ini diungkapkan CEO Masayoshi Son baru-baru ini (baca) setelah sukses menggalang dana pada dana investasi sebelumnya. (baca)
Sementara itu SoftBank dilaporkan akan membuka cabang di Arab Saudi yang dinilai semakin menarik sebagai destinasi investasi.
Penyedia jasa keuangan lainnya Goldman Sachs juga sedang membidik pasar tersebut serta Citigroup. (baca)
Di antara langkah nyata SoftBank Group Corp., melalui Vision Fund di Arab Saudi adalah investasi besar-besaran di perusahaan pembangkit listrik tenaga surya.
Mengutip Reuters, Rabu (28/3), SoftBank memiliki ambisi menciptakan produsen listrik tenaga surya terbesar di dunia. Bersama dengan Arab Saudi, SoftBank akan mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 200 gigawatt (GW) yang ditargetkan akan rampung tahun 2030.
Chief Executive Officer SoftBank, Masayoshi Son mengatakan, kapasitas 200 GW yang ditargetkan tersebut akan menambah sekitar 400 GW kapasitas daya yang terpasang secara global dan sebanding dengan total kapasitas tenaga nuklir dunia sekitar 390 GW per akhir tahun 2016.
Tahap awal proyek ini akan dimulai dengan pembangunan pembangkit berkapasitas 7,2 GW yang akan menelan biaya sebesar US$ 5 miliar, dengan US$ 1 miliar berasal dari Vision Fund dan sisanya dari lembaga pembiayaan.
"Total investasi akhir untuk pembangkit 200 GW, termasuk panel surya, penyimpanan baterai dan fasilitas manufaktur untuk panel di Arab Saudi, pada akhirnya akan berjumlah sekitar US$ 200 miliar," ujar Son, dilansir dari Reuters.
Mei tahun lalu, SoftBank mengumumkan telah mengumpulkan lebih dari $ 93 miliar untuk Vision Fund, dana ekuitas swasta terbesar di dunia dengan pendukung termasuk Sovereign Wealth Fund Arab Saudi, Apple dan Foxconn.
Pada bulan Oktober 2017, SoftBank Group Corp mengatakan akan bekerja dengan Arab Saudi pada pengembangan "Neom", sebuah kota bisnis dan industri baru di negara tersebut.
Son sedang mengejar visinya tentang masa depan yang didukung oleh perangkat yang saling terhubung dan kecerdasan buatan. Ia mendirikan Vision Fund dan Delta Fund yang disiapkan untuk berinvestasi di perusahaan China, Didi Chuxing, yang telah menyalurkan US$ 27,5 miliar ke dalam 20 perusahaan teknologi per akhir Desember 2017. (baca)
Pendirian Vision Fund kedua ini ini diungkapkan CEO Masayoshi Son baru-baru ini (baca) setelah sukses menggalang dana pada dana investasi sebelumnya. (baca)
Sementara itu SoftBank dilaporkan akan membuka cabang di Arab Saudi yang dinilai semakin menarik sebagai destinasi investasi.
Penyedia jasa keuangan lainnya Goldman Sachs juga sedang membidik pasar tersebut serta Citigroup. (baca)
Di antara langkah nyata SoftBank Group Corp., melalui Vision Fund di Arab Saudi adalah investasi besar-besaran di perusahaan pembangkit listrik tenaga surya.
Mengutip Reuters, Rabu (28/3), SoftBank memiliki ambisi menciptakan produsen listrik tenaga surya terbesar di dunia. Bersama dengan Arab Saudi, SoftBank akan mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 200 gigawatt (GW) yang ditargetkan akan rampung tahun 2030.
Chief Executive Officer SoftBank, Masayoshi Son mengatakan, kapasitas 200 GW yang ditargetkan tersebut akan menambah sekitar 400 GW kapasitas daya yang terpasang secara global dan sebanding dengan total kapasitas tenaga nuklir dunia sekitar 390 GW per akhir tahun 2016.
Tahap awal proyek ini akan dimulai dengan pembangunan pembangkit berkapasitas 7,2 GW yang akan menelan biaya sebesar US$ 5 miliar, dengan US$ 1 miliar berasal dari Vision Fund dan sisanya dari lembaga pembiayaan.
"Total investasi akhir untuk pembangkit 200 GW, termasuk panel surya, penyimpanan baterai dan fasilitas manufaktur untuk panel di Arab Saudi, pada akhirnya akan berjumlah sekitar US$ 200 miliar," ujar Son, dilansir dari Reuters.
Mei tahun lalu, SoftBank mengumumkan telah mengumpulkan lebih dari $ 93 miliar untuk Vision Fund, dana ekuitas swasta terbesar di dunia dengan pendukung termasuk Sovereign Wealth Fund Arab Saudi, Apple dan Foxconn.
Pada bulan Oktober 2017, SoftBank Group Corp mengatakan akan bekerja dengan Arab Saudi pada pengembangan "Neom", sebuah kota bisnis dan industri baru di negara tersebut.
Son sedang mengejar visinya tentang masa depan yang didukung oleh perangkat yang saling terhubung dan kecerdasan buatan. Ia mendirikan Vision Fund dan Delta Fund yang disiapkan untuk berinvestasi di perusahaan China, Didi Chuxing, yang telah menyalurkan US$ 27,5 miliar ke dalam 20 perusahaan teknologi per akhir Desember 2017. (baca)
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.