STUDY IN ASAHAN -- Tabligh Akbar Kongres Umat Islam (KUI) dengan pembicara kunci Yusril Ihza Mahendra, Amin Rais, Kivlan Zein, Rizal Ramli dan Bachtiar Chamsyah akan digelar di lapangan Asrama Haji Kota Medan pada Jumat (30/3/2018).
Acara tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi para pemimpin Islam, tokoh umat, para cendekia dalam memandang keislaman dan kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami mengundang seluruh umat Islam di Sumatera Utara untuk menghadiri kongres ini. Harapannya akan lahir langkah-langkah konkret para pemimpin umat untuk mengambil solusi terhadap persoalan yang ada," kata Ketua Panitia Kongres, Masri Sitanggang, Rabu (28/3/2018).
Dengan mengangkat tema "Penguatan Ukhuwah, Peran Politik dan Sosial Ekonomi Umat Islam Guna Menyelamatkan NKRI", kegiatan ini akan dibagi dua, yakni pra-kongres yang akan membahas pokok pikiran pada sidang komisi kongres.
Kemudian forum grup diskusi (FGD) dengan tema materi organisasi, diskusi langkah-langkah ukhuwah islamiyah di Pimpinan Wilayah Alwashliyah Sumut, peningkatan ekonomi umat di Pimpinan Wilayah Ittihadiyah Sumut, peran ideologi, politik, budaya, hukum Islam di Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan.
"Keputusan kongres yakni terbangunnya kesamaan persepsi di kalangan umat Islam di Sumut, khususnya para pimpinan ormas Islam, para intelektual dan aktivis pergerakan Islam tentang perlunya penguatan kesatuan umat, peran politik, sosial ekonomi untuk menyelamat NKRI," ucap ketua umum Gerakan Islam Pengawal (GIP) NKRI ini.
Selain itu, lanjut Masri, untuk meneguhkan sikap keagamaan umat Islam terhadap paham komunis dengan membentuk satuan aksi atau badan pekerja KUI di Sumut yang memungkinkan hasil kongres ditindaklanjuti dalam bentuk kerja nyata.
"Lahir kesatuan aksi antisipatif umat Islam-TNI terhadap ancaman kembalinya komunisme dan organisasinya," ujarnya.
Masri mengatakan, Kongres Umat Islam ini diprakarsai sejumlah ormas Islam seperti GIP NKRI, Alwashliyah, Muhammadiyah, Ittihadiyah, tokoh NU, dan para alumni 212. Para peserta adalah organisasi di jajaran MUI serta ormas lainnya.
"Kegiatan ini murni swadaya umat dan tidak melibatkan para bakal calon gubernur Sumut," tegasnya.
Selain tokoh nasional, tokoh lokal Sumut yang dijadwalkan akan hadir adalah Ketua Muhammadiyah Sumut Hasyimsyah Nasution, Ketua Pimpinan Wilayah Alwashliyah Sumut Syaiful Akhyar Lubis, dan Ketua Pimpinan Wilayah Ittihadiyah Syafaruddin. (sumber)
Acara tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi para pemimpin Islam, tokoh umat, para cendekia dalam memandang keislaman dan kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami mengundang seluruh umat Islam di Sumatera Utara untuk menghadiri kongres ini. Harapannya akan lahir langkah-langkah konkret para pemimpin umat untuk mengambil solusi terhadap persoalan yang ada," kata Ketua Panitia Kongres, Masri Sitanggang, Rabu (28/3/2018).
Dengan mengangkat tema "Penguatan Ukhuwah, Peran Politik dan Sosial Ekonomi Umat Islam Guna Menyelamatkan NKRI", kegiatan ini akan dibagi dua, yakni pra-kongres yang akan membahas pokok pikiran pada sidang komisi kongres.
Semoga Menghasilkan Keputusan yang strategis Untuk ummat pic.twitter.com/1HVYOrEKc8— Partai Bulan Bintang (@PBB2019) March 29, 2018
Kemudian forum grup diskusi (FGD) dengan tema materi organisasi, diskusi langkah-langkah ukhuwah islamiyah di Pimpinan Wilayah Alwashliyah Sumut, peningkatan ekonomi umat di Pimpinan Wilayah Ittihadiyah Sumut, peran ideologi, politik, budaya, hukum Islam di Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan.
"Keputusan kongres yakni terbangunnya kesamaan persepsi di kalangan umat Islam di Sumut, khususnya para pimpinan ormas Islam, para intelektual dan aktivis pergerakan Islam tentang perlunya penguatan kesatuan umat, peran politik, sosial ekonomi untuk menyelamat NKRI," ucap ketua umum Gerakan Islam Pengawal (GIP) NKRI ini.
Selain itu, lanjut Masri, untuk meneguhkan sikap keagamaan umat Islam terhadap paham komunis dengan membentuk satuan aksi atau badan pekerja KUI di Sumut yang memungkinkan hasil kongres ditindaklanjuti dalam bentuk kerja nyata.
"Lahir kesatuan aksi antisipatif umat Islam-TNI terhadap ancaman kembalinya komunisme dan organisasinya," ujarnya.
Masri mengatakan, Kongres Umat Islam ini diprakarsai sejumlah ormas Islam seperti GIP NKRI, Alwashliyah, Muhammadiyah, Ittihadiyah, tokoh NU, dan para alumni 212. Para peserta adalah organisasi di jajaran MUI serta ormas lainnya.
"Kegiatan ini murni swadaya umat dan tidak melibatkan para bakal calon gubernur Sumut," tegasnya.
Selain tokoh nasional, tokoh lokal Sumut yang dijadwalkan akan hadir adalah Ketua Muhammadiyah Sumut Hasyimsyah Nasution, Ketua Pimpinan Wilayah Alwashliyah Sumut Syaiful Akhyar Lubis, dan Ketua Pimpinan Wilayah Ittihadiyah Syafaruddin. (sumber)
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.